Siapa yang tidak mengetahui Danau Toba? Ya, keindahan alam danau vulkanik terbesar di dunia ini mengangkatnya menjadi begitu tersohor di kalangan wisatawan dalam dan luar negeri. Danau yang terbentuk dari letusan gunung api sekitar 74 ribu tahun lalu ini juga masuk dalam Destinasi Super Prioritas oleh Kemenparekraf. Memiliki luas hingga 1.130 kilometer persegi, Danau Toba lebih mirip laut daripada danau. Danau Toba memang menjadi destinasi liburan yang menawarkan paket komplet. Wisatawan bisa menikmati pesona alam dengan suasana tenang dan udaranya yang sejuk, ditambah lagi di sekitar danau pun ada banyak objek wisata yang bisa dijelajahi. Belum lagi dari sisi kebudayaan Batak yang menarik untuk dipelajari. Pesona Danau Toba tersebut dapat wisatawan nikmati dari beberapa tempat, seperti Parapat, Samosir, Tongging, dan Balige. Namun, ada satu desa wisata tersembunyi yang tidak banyak wisatawan ketahui sebagai tempat untuk menyaksikan keindahan dari pesona Danau Toba tersebut. Desa wisata tersembunyi tersebut bernama Desa Tipang. Desa Tipang terletak di tepian Danau Toba, tepatnya di Kecamatan Baktiraja, Kabupaten Humbang Hasundutan. Lokasi yang tidak terlalu sering terdengar tersebut membuatnya seperti suatu surga tersembunyi di antara wisata-wisata lainnya di Sumatera Utara. Desa ini dapat ditempuh melalui perjalanan darat sekitar 30 menit dari ibukota Humbang Hasundutan, Dolok Sanggul. Desa Tipang merupakan andalan Kabupaten Humbang Hasundutan dalam pengembangan Pariwisata karena potensi SDA dan SDMnya yang siap untuk dikembangkan sebagai Desa Wisata. Walau masih tergolong rintisan, tetapi Desa Tipang membuktikan potensi yang dimilikinya dengan meraih Juara 4 dalam Kategori Desa Wisata Rintisan pada Malam Anugerah Desa Wisata Indonesia (DWI) 2021. Prestasi tersebut diharapkan menjadi motivasi pemerintah dan masyarakat setempat untuk berkolaborasi mengoptimalkan potensi yang dimiliki untuk menjadikan Desa Tipang sebagai wisata favorit di Sumatera Utara kelak. Panorama Indahnya Danau Toba dari Penatapan Gonting Desa wisata ini menawarkan keindahan yang super lengkap. Pengunjung yang melancong ke desa wisata ini tidak akan kehabisan daftar tempat-tempat seru untuk dikunjungi. Desa Wisata Tipang memiliki daya tarik wisata yang masuk dalam tiga kategori, mulai dari wisata alam, wisata sejarah, dan wisata buatan. Saat berada di Desa Tipang, pengunjung dapat melihat pemandangan alam yang sangat indah dengan hamparan sawah yang menjadi tumpuan penghidupan masyarakat sejak dahulu. Berbicara tentang wisata alam, karena lokasinya yang tidak jauh dari Danau Toba, pengunjung bisa menikmati indahnya danau kaldera terbesar di dunia ini sepuasnya. Tidak hanya Danau Toba, pengunjung juga dapat menikmati keindahan Air Terjun Sigota-gota, Pulau Simamora, Puncak Batu Maranak, Pulau Sirungkungon, dan Penatapan Gonting. Namun, yang jadi daya tarik utamanya adalah Pulau Simamora yang berada di tengah Danau Toba, tidak berpenghuni, dan berbentuk kecil dan unik seperti kura-kura. Puas dengan wisata alamnya, pengunjung bisa melihat beragam wisata sejarah peninggalan suku Batak yang ada di desa ini, diantaranya Batu Marbonggar, mata air bersejarah, rumah adat Batak di perkampungan tua, tradisi Sihali Alek, tradisi Mamona-mona, dan Sarkofagus yang kerap dianggap masyarakat setempat sebagai “perahu roh” yang akan membawa roh berlayar ke dunia roh. Sedangkan wisata buatan yang ada di Desa Tipang meliputi Agrowisata Sawah Sibara-bara, Resto Terapung Batu Gajah, dan Resto Terapung Tipang Mas. Pengunjung juga dapat mengikuti aktivitas seru seperti menangkap ikan mujair dari habitat aslinya di Danau Toba dengan cara konvensional yang dinamakan Martoba. Selain itu, aktivitas lainnya ialah menikmati pengalaman unik dengan bermain bersama kerbau. Pada sore hari, pengunjung bisa ikut memandikan kerbau. Jika pengunjung penasaran dengan alat musik tradisional Toba, Desa Wisata Tipang punya solusinya. Desa ini menawarkan workshop pembuatan alat musik tradisional Toba sehingga pengunjung dapat melihat pembuatan alat musik tradisional bahkan mencoba memainkannya secara langsung. Keeksotisan Desa Wisata Tipang tidak dapat dipungkiri. Bahkan, desa ini sebagai “surga tersembunyi” telah diakui oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno. “Saya terharu, ini desa wisata terakhir (penerima penghargaan ADWI) di Pulau Sumatera dan memiliki keindahan yang luar biasa. (Desa) di atas kaya di Ubud, di sini kaya di Tabanan, Jatiluwih. Ini luar biasa,” ujar beliau. Dengan perpaduan keindahan alamnya layaknya kombinasi Ubud, Jatiluwih, dan Danau Toba, sudah saatnya “surga tersembunyi” Sumatera Utara ini mendapat popularitas seperti layaknya Parapat. Desa ini menawarkan paket Maragat — Martoba one day trip mulai dari 1 juta rupiah per orang. Besaran harga tersebut sudah termasuk menginap di homestay selama dua malam, makan pagi-siang-malam, dan pemandu lokal. Penduduk Desa Tipang sangat ramah, dan terbuka terhadap program pembangunan pariwisata. Berbagai Sumber Daya Masyarakat (SDM) yang kompeten guna mendukung kepariwisataan juga telah disiapkan, seperti pemandu tour bilingual (Bahasa Indonesia — Bahasa Inggris), pemandu sejarah, dan pemandu agrowisata. Dengan potensi yang dimiliki dan pariwisata yang ditawarkan, sudah saatnya popularitas Desa Tipang melejit tinggi dan menjadi primadona baru pariwisata Sumatera Utara.