Fiona

Forum Informasi dan Komunikasi Akademik

Dasar-dasar Fisiologi Tubuh Manusia dalam Olahraga

31 Oct, 2024 4 min read
Terakhir diperbarui pada 1 bulan yang lalu.
Berikan Like :
3
Bagikan ke :
Dwi Yuda Syaputra Biro Sistem Informasi, Perencanaan dan Pengembangan

Baca Artikel Lainnya

Desa Tipang, “Surga Tersembunyi” Sumatera Utara yang Memadukan Wisata Alam dan Sejarah

Siapa yang tidak mengetahui Danau Toba? Ya, keindahan alam danau vulkanik terbesar di dunia ini mengangkatnya menjadi begitu tersohor di kalangan wisatawan dalam dan luar negeri. Danau yang terbentuk dari letusan gunung api sekitar 74 ribu tahun lalu ini juga masuk dalam Destinasi Super Prioritas oleh Kemenparekraf. Memiliki luas hingga 1.130 kilometer persegi, Danau Toba lebih mirip laut daripada danau. Danau Toba memang menjadi destinasi liburan yang menawarkan paket komplet. Wisatawan bisa menikmati pesona alam dengan suasana tenang dan udaranya yang sejuk, ditambah lagi di sekitar danau pun ada banyak objek wisata yang bisa dijelajahi. Belum lagi dari sisi kebudayaan Batak yang menarik untuk dipelajari. Pesona Danau Toba tersebut dapat wisatawan nikmati dari beberapa tempat, seperti Parapat, Samosir, Tongging, dan Balige. Namun, ada satu desa wisata tersembunyi yang tidak banyak wisatawan ketahui sebagai tempat untuk menyaksikan keindahan dari pesona Danau Toba tersebut. Desa wisata tersembunyi tersebut bernama Desa Tipang. Desa Tipang terletak di tepian Danau Toba, tepatnya di Kecamatan Baktiraja, Kabupaten Humbang Hasundutan. Lokasi yang tidak terlalu sering terdengar tersebut membuatnya seperti suatu surga tersembunyi di antara wisata-wisata lainnya di Sumatera Utara. Desa ini dapat ditempuh melalui perjalanan darat sekitar 30 menit dari ibukota Humbang Hasundutan, Dolok Sanggul. Desa Tipang merupakan andalan Kabupaten Humbang Hasundutan dalam pengembangan Pariwisata karena potensi SDA dan SDMnya yang siap untuk dikembangkan sebagai Desa Wisata. Walau masih tergolong rintisan, tetapi Desa Tipang membuktikan potensi yang dimilikinya dengan meraih Juara 4 dalam Kategori Desa Wisata Rintisan pada Malam Anugerah Desa Wisata Indonesia (DWI) 2021. Prestasi tersebut diharapkan menjadi motivasi pemerintah dan masyarakat setempat untuk berkolaborasi mengoptimalkan potensi yang dimiliki untuk menjadikan Desa Tipang sebagai wisata favorit di Sumatera Utara kelak. Panorama Indahnya Danau Toba dari Penatapan Gonting Desa wisata ini menawarkan keindahan yang super lengkap. Pengunjung yang melancong ke desa wisata ini tidak akan kehabisan daftar tempat-tempat seru untuk dikunjungi. Desa Wisata Tipang memiliki daya tarik wisata yang masuk dalam tiga kategori, mulai dari wisata alam, wisata sejarah, dan wisata buatan. Saat berada di Desa Tipang, pengunjung dapat melihat pemandangan alam yang sangat indah dengan hamparan sawah yang menjadi tumpuan penghidupan masyarakat sejak dahulu. Berbicara tentang wisata alam, karena lokasinya yang tidak jauh dari Danau Toba, pengunjung bisa menikmati indahnya danau kaldera terbesar di dunia ini sepuasnya. Tidak hanya Danau Toba, pengunjung juga dapat menikmati keindahan Air Terjun Sigota-gota, Pulau Simamora, Puncak Batu Maranak, Pulau Sirungkungon, dan Penatapan Gonting. Namun, yang jadi daya tarik utamanya adalah Pulau Simamora yang berada di tengah Danau Toba, tidak berpenghuni, dan berbentuk kecil dan unik seperti kura-kura.  Puas dengan wisata alamnya, pengunjung bisa melihat beragam wisata sejarah peninggalan suku Batak yang ada di desa ini, diantaranya Batu Marbonggar, mata air bersejarah, rumah adat Batak di perkampungan tua, tradisi Sihali Alek, tradisi Mamona-mona, dan Sarkofagus yang kerap dianggap masyarakat setempat sebagai “perahu roh” yang akan membawa roh berlayar ke dunia roh. Sedangkan wisata buatan yang ada di Desa Tipang meliputi Agrowisata Sawah Sibara-bara, Resto Terapung Batu Gajah, dan Resto Terapung Tipang Mas. Pengunjung juga dapat mengikuti aktivitas seru seperti menangkap ikan mujair dari habitat aslinya di Danau Toba dengan cara konvensional yang dinamakan Martoba. Selain itu, aktivitas lainnya ialah menikmati pengalaman unik dengan bermain bersama kerbau. Pada sore hari, pengunjung bisa ikut memandikan kerbau. Jika pengunjung penasaran dengan alat musik tradisional Toba, Desa Wisata Tipang punya solusinya. Desa ini menawarkan workshop pembuatan alat musik tradisional Toba sehingga pengunjung dapat melihat pembuatan alat musik tradisional bahkan mencoba memainkannya secara langsung. Keeksotisan Desa Wisata Tipang tidak dapat dipungkiri. Bahkan, desa ini sebagai “surga tersembunyi” telah diakui oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno. “Saya terharu, ini desa wisata terakhir (penerima penghargaan ADWI) di Pulau Sumatera dan memiliki keindahan yang luar biasa. (Desa) di atas kaya di Ubud, di sini kaya di Tabanan, Jatiluwih. Ini luar biasa,” ujar beliau. Dengan perpaduan keindahan alamnya layaknya kombinasi Ubud, Jatiluwih, dan Danau Toba, sudah saatnya “surga tersembunyi” Sumatera Utara ini mendapat popularitas seperti layaknya Parapat. Desa ini menawarkan paket Maragat — Martoba one day trip mulai dari 1 juta rupiah per orang. Besaran harga tersebut sudah termasuk menginap di homestay selama dua malam, makan pagi-siang-malam, dan pemandu lokal. Penduduk Desa Tipang sangat ramah, dan terbuka terhadap program pembangunan pariwisata. Berbagai Sumber Daya Masyarakat (SDM) yang kompeten guna mendukung kepariwisataan juga telah disiapkan, seperti pemandu tour bilingual (Bahasa Indonesia — Bahasa Inggris), pemandu sejarah, dan pemandu agrowisata. Dengan potensi yang dimiliki dan pariwisata yang ditawarkan, sudah saatnya popularitas Desa Tipang melejit tinggi dan menjadi primadona baru pariwisata Sumatera Utara.

7 Likes
2 Feb 2024

Pengurangan UKT Sarjana/Diploma Mahasiswa Semester Akhir di USU

Sesuai Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi Nomor 2 Tahun 2024 tentang Standar Satuan Biaya Operasional Pendidikan Tinggi, seluruh PTN melalui pasal 13 diberi amanah untuk memberikan pengurangan/keringanan paling banyak 50% bagi mahasiswa semester 9 dst pada program sarjana dan diploma 4 dan semester 7 dst pada program diploma 3 dan mengambil mata kuliah kurang dari atau sama dengan 6 SKS yang membuat permohonan. USU melalui Biro Keuangan membuat edaran baik lewat sosial media maupun surat edaran ke pimpinan fakultas untuk menyebarluaskan hal yang dimaksud kepada seluruh mahasiswa untuk mengajukan permohonan lewat Sistem Informasi Layanan Akademik (SILA) pada laman https://tiket.usu.ac.id.  Dalam pengajuan permohonan pengurangan UKT, selain persyaratan dari peraturan menteri bahwa mahasiswa harus berada pada semester akhir (semester setelah berakhirnya program masa studi, jika sarjana programmnya 8 semester, maka pengurangan baru berlaku jika mahasiswa masuk semester 9), USU juga membuat aturan teknis tambahan untuk memperkuat peraturan tersebut.  USU menetapkan bahwa mahasiswa yang mengajukan harus mengambil mata kuliah tugas akhir dan KRS harus sudah diverifikasi oleh Dosen Wali/Penasehat Akademik. Kenapa ini dilakukan? Ini untuk memastikan bahwa yang bersangkutan memang benar sedang menjalani semester akhir dan diketahui oleh Dosen Wali/Penasehat Akademiknya. Semester Ganjil T.A. 2024/2025 adalah pertama kalinya USU mengimplementasikan peraturan ini, USU dalam edarannya membuat tanggal akhir pengajuan adalah hari terakhir masa PKRS. Diharapkan setelah itu tidak ada lagi dilakukan perubahan data KRS sehingga tim bisa mengecek secara serentak apakah pengajuan sudah sesuai kriteria. Biro Keuangan bekerjasama dengan Pusat Sistem Informasi melakukan penarikan data pengisian KRS dari satu mahasiswa dan dilakukan cross check terhadap data dari SILA. Hasilnya ada 3245 permohonan masuk lewat SILA dan 3064 permohonan disetujui. Beberapa permohonan ditolak akibat kurang syarat seperti bukan mahasiswa S1/D4/D3, bukan berada pada semester akhir, ataupun KRS tidak valid (KRS belum diisi atau KRS belum diverifikasi). Seluruh permohonan yang telah disetujui disusun berdasarkan fakultas dan program studi kemudian tim menghitung jumlah rupiah yang harus disiapkan bendahara dan dipaparkan dalam rapat pleno. Jika rapat pleno menyetujui maka tim akan mengajukan hasil rapat ke Rektor dan Rektor  akan membuat keputusan sebagai dasar pengembalian UKT. Setelah SK Rektor terbit, bendahara di Biro Keuangan akan melakukan pengembalian dana kepada pemohon yang telah masuk dalam surat keputusan, selain itu tim juga akan menutup layanan di SILA dengan status disetujui atau ditolak. Harus diakui dalam pelaksanaannya masih banyak kekurangan disana-sini. Banyak komplain terutama mengenai jarak waktu dari mulai dibukanya pengajuan hingga uang berhasil dikembalikan memakan waktu lebih dari 2 bulan tanpa ada official statement proses sudah sampai dimana.  Selain karena ini merupakan baru, belum ada prosedur baku untuk ini dan tim masih melakukan kebijakan yang adaptif, juga semua keputusan bersifat kolektif kolegial artinya keputusan dibicarakan dalam rapat pleno sehingga tidak bisa satu permohonan disetujui lalu dilakukan pembayaran. Semua harus dikumpulkan terlebih dahulu dan dilakukan pembayaran secara serentak. Walaupun dalam pembayaran juga ternyata tidak dapat dilakukan secara serentak. Selain karena bank pengirim memberikan limitasi jumlah transaksi harian, beberapa no-rekening yang diinput dalam permohonan juga salah ketik/invalid/dll yang mengharuskan tim menghubungi mahasiswa yang bersangkutan untuk mengganti no-rekeningnya. Biro Keuangan berjanji akan terus berbenah untuk membuat proses lebih cepat dan akuntabel pada semester depan. Semoga pengurangan ini menjadi pemantik semangat bagi adik-adik mahasiswa pejuang tugas akhir/skripsi dan dapat segera lulus. Terima kasihTim Penanganan Pengurangan UKT Mahasiswa Semester Akhir Hasnul Arief Fikri

3 Likes
25 Okt 2024

Laravel MongoDB Relation Dilema

MongoDB adalah jenis database NoSQL yang berarti setiap barisnya tidak memiliki struktur yang konsisten baik dari jumlah kolom ataupun jenis kolom. Pemanfaatan MongoDB banyak digunakan untuk penyimpanan data yang bersifat masif dan transaksional. Bagi saya yang programmer laravel dan sudah terbiasa dengan SQL, bermigrasi ke NoSQL mempunyai tantangan tersendiri. Syukurnya saat ini MongoDB sudah memberi dukungan penuh ke laravel  https://github.com/mongodb/laravel-mongodb yang dulunya disupport oleh komunitas. Tantangan implementasi adalah apakah merubah behavior dan struktur pengembangan menjadi full NoSQL atau tetap menggunakan fitur-fitur unggul laravel seperti relation namun membuat MongoDB tetap seperti MySQL.  Jujur secara hitung-hitungan saya tidak rela melepas fitur-fitur unggulan laravel. Karena selain pengerjaan cepat, code yang saya bangun juga lebih rapi dan readable. Masalah terjadi saat kita mendeklarasikan relation dengan MongoDB.Ini adalah contoh dekalrasi relation HasMany pada dua collection yaitu Tagihan dan TagihanItem dengan foreign_key = “tagihan_id”. Relation ini bekerja sempurna selama tagihan_id menggunakan tipe data String.Di sisi lain MongoDB punya fitur aggregation yang sangat bagus. Dalam fitur aggregation kita dapat melakukan summary, count, average, dengan berbagai kondisi. Selain itu yang juga penting kita bisa melakukan $lookup ke collection lain saat aggregation (mirip seperti join di SQL). Namun yang menjadi masalah adalah foreign_key harus bertipe data ObjectId. Yap ini dia dilemanya, saat kita performing select data dengan relation kita perlu foreign_key String namun saat aggregation kita perlu ObjectId. Masalah sudah dapat, lalu apa yang harus dilakukan.  mongodb bisa perform aggregation $lookup dengan tipe data String namun belum berhasil saya lakukan baik di Laravel ataupun raw query MongoDBMongoDB menyarankan menyimpan foreign_key sebagai ObjectId ketimbang String untuk efisiensi storageAkhirnya saya membuat kesimpulan untuk mengextend package Laravel-MongoDB dan membuat fungsi sendiri. Dengan harapan tidak mengganggu fungsi-fungsi lain yang telah stable.  Kalian bisa buat langsung dalam modelnya, atau membuat class baru yang kemudian di-extend oleh model kalian, atau bisa juga seperti saya membuat Trait. Untuk fungsi hasManyObjectId saya copypaste sepenuhnya dari fungsi hasMany. Tidak ada perubahan yang saya buat karena yang terpenting return-nya yang saya arahkan ke custom class HasMany. Yang terakhir pada custom class HasMany saya mengoverride fungsi addEagerConstraints agar setiap keys yang didapat dari foreign dapat diiterasi dan diconvert menjadi ObjectId sebelum dieksekusi laravel menggunakan query whereIn Yak demikian dilema singkat saya dengan tambahan code ini (mudah-mudahan tidak ada major code breaks update) saya bisa membuat relasi kepada kolom string ataupun kolom ObjectId pada Laravel-MongoDB. Kedepannya akan saya tambahkan agar dapat support hasOne, belongTo, belongsToMany, dst. Kedepannya saya harap ada juga yang membuatkan pull request agar apapun tipe datanya tetap bisa kita eksekusi menggunakan satu fungsi. Wassalam 

3 Likes
25 Mei 2024
Fiona

FIONA

Forum Informasi dan Komunikasi Akademik

Jl. Dr. T. Mansur No. 9, Kampus Padang Bulan, Medan, 20155, Sumatera Utara

© 2024 - Ditgrasi - Universitas Sumatera Utara