Fiona

Forum Informasi dan Komunikasi Akademik

Artikel

2 Artikel

Tag yang diterapkan Olahraga
3 Likes

Dasar-dasar Fisiologi Tubuh Manusia dalam Olahraga

Olahraga bukan hanya soal kekuatan fisik, tetapi juga pemahaman mendalam mengenai cara kerja tubuh manusia saat beraktivitas. Fisiologi tubuh memiliki peran kunci dalam olahraga karena ilmu ini mempelajari fungsi organ dan sistem tubuh dalam mendukung performa atlet. Dalam artikel ini, kita akan mengulas dasar-dasar fisiologi tubuh dalam konteks olahraga serta bagaimana adaptasi tubuh terhadap latihan memengaruhi kemampuan atlet. Sistem Energi Tubuh dalam OlahragaTubuh manusia memanfaatkan tiga sistem energi utama saat beraktivitas fisik: sistem fosfagen (ATP-PC), glikolitik, dan oksidatif. Masing-masing sistem ini berperan dalam menyediakan energi yang dibutuhkan otot selama latihan.Sistem Fosfagen (ATP-PC): Sistem ini digunakan selama aktivitas intensitas tinggi yang berlangsung sangat singkat, seperti sprint atau angkat beban maksimal. Energi disediakan dari adenosine triphosphate (ATP) yang tersimpan di dalam otot.Sistem Glikolitik: Sistem ini digunakan untuk aktivitas dengan intensitas sedang hingga tinggi yang berlangsung selama 30 detik hingga 2 menit. Energi disediakan dari pemecahan glikogen menjadi glukosa.Sistem Oksidatif: Sistem ini dominan selama aktivitas dengan intensitas rendah hingga sedang yang berlangsung lebih dari 2 menit. Energi disediakan dari pemecahan karbohidrat dan lemak dengan bantuan oksigen.Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Applied Physiology menyatakan bahwa “Latihan fisik teratur dapat meningkatkan kapasitas aerobik dan memperbaiki efisiensi metabolisme energi tubuh, mendukung performa optimal pada atlet.” Ini menunjukkan bahwa tubuh beradaptasi melalui latihan berkelanjutan dengan meningkatkan efisiensi penggunaan energi dan penyaluran oksigen ke otot. Adaptasi Otot terhadap LatihanLatihan fisik secara teratur akan menyebabkan adaptasi pada jaringan otot, baik secara struktural maupun fungsional. Terdapat dua jenis serat otot utama: serat otot tipe I (serat lambat) dan serat otot tipe II (serat cepat).Serat Otot Tipe I: Serat ini digunakan selama aktivitas aerobik dan memiliki kapasitas yang tinggi untuk menggunakan oksigen. Atlet maraton dan pelari jarak jauh memiliki jumlah serat tipe I yang lebih banyak.Serat Otot Tipe II: Serat ini digunakan dalam aktivitas anaerobik dengan intensitas tinggi, seperti angkat beban dan lari sprint. Serat ini lebih cepat lelah dibandingkan tipe I, tetapi dapat menghasilkan kekuatan yang lebih besar dalam waktu singkat.Latihan beban atau resistensi dapat meningkatkan ukuran dan kekuatan serat otot, terutama serat tipe II. Sementara itu, latihan aerobik meningkatkan kapilerisasi dan efisiensi penggunaan oksigen oleh serat tipe I . Sistem Kardiovaskular dalam OlahragaSistem kardiovaskular memiliki peran penting dalam olahraga karena bertugas mengirim oksigen dan nutrisi ke otot selama aktivitas fisik. Saat berolahraga, denyut jantung meningkat untuk memompa lebih banyak darah sehingga oksigen tambahan dapat mencapai otot-otot yang bekerja.Penelitian dari European Journal of Applied Physiology menyebutkan bahwa, “Peningkatan kapasitas kardiovaskular melalui latihan aerobik secara signifikan meningkatkan kemampuan tubuh untuk memompa darah dan menyalurkan oksigen ke otot aktif, memungkinkan aktivitas fisik berlangsung lebih lama tanpa kelelahan dini.” Sistem Pernapasan dan Penggunaan OksigenSistem pernapasan berperan dalam mengambil oksigen dari udara dan membuang karbon dioksida. Saat berolahraga, kebutuhan oksigen meningkat tajam, menyebabkan frekuensi pernapasan juga meningkat. Alveoli di paru-paru bekerja lebih intensif untuk menyerap oksigen, yang kemudian dibawa oleh darah ke otot-otot.Peningkatan volume pernapasan merupakan salah satu adaptasi tubuh terhadap latihan rutin. Tubuh menjadi lebih efisien dalam memanfaatkan oksigen, memungkinkan atlet untuk beraktivitas dengan intensitas tinggi lebih lama tanpa cepat kehabisan napas. KesimpulanMemahami dasar-dasar fisiologi tubuh manusia dalam olahraga membantu kita melihat bagaimana tubuh beradaptasi terhadap latihan fisik, dari sistem energi hingga sistem kardiovaskular dan pernapasan. Latihan yang konsisten akan meningkatkan efisiensi sistem-sistem ini, yang pada akhirnya mendukung performa olahraga yang lebih baik. Sumber:https://digisports.id/dasar-fisiologi-tubuh-manusia/Journal of Applied Physiology, 2024. The effects of regular physical activity on energy metabolism and performance.European Journal of Applied Physiology, 2023. Cardiovascular adaptations to aerobic training in athletes.Journal of Sports Science and Medicine, 2024. Muscle fiber type adaptations in response to strength and endurance training.

2 Likes

Analisis Performa Atlet Menggunakan Teknologi

Dalam era digital ini, teknologi telah menjadi bagian integral dalam dunia olahraga, terutama dalam analisis performa atlet. Dengan perkembangan teknologi yang pesat, pelatih dan atlet kini memiliki akses ke berbagai alat dan perangkat lunak untuk evaluasi dan peningkatan performa secara efektif. Artikel ini membahas bagaimana teknologi digunakan untuk analisis performa atlet dan mengaitkannya dengan fitur di halaman detail atlet di DigiMatch. Peran Teknologi dalam Analisis Performa AtletTeknologi berperan penting dalam pengumpulan dan analisis data performa atlet. Alat seperti wearable devices, aplikasi pelacakan, dan video analysis software memberikan wawasan mendalam mengenai kekuatan dan kelemahan atlet, memungkinkan program pelatihan yang lebih tepat guna. Contoh Perangkat yang DigunakanWearable Devices: Alat seperti jam tangan pintar dan pelacak aktivitas mengumpulkan data seperti detak jantung, langkah, dan kalori yang terbakar. Data ini memberi gambaran tentang kebugaran dan efektivitas latihan.Video Analysis Software: Analisis video memungkinkan pelatih mengevaluasi teknik gerakan atlet secara rinci untuk memberikan umpan balik yang spesifik.  Menurut Hughes dan Franks (2008), teknologi dalam analisis performa memungkinkan pelatih memantau teknik dengan akurasi tinggi. Dengan teknologi ini, atlet dapat meningkatkan performa melalui umpan balik yang berkelanjutan. Manfaat Analisis PerformaAnalisis performa dengan teknologi menawarkan beberapa manfaat, antara lain:Identifikasi Kelemahan dan Kekuatan: Data mendalam membantu pelatih mengenali area yang perlu ditingkatkan.Peningkatan Teknik: Umpan balik berbasis data membantu atlet menyesuaikan teknik untuk meningkatkan efektivitas gerakan.Perencanaan Latihan yang Tepat: Data memungkinkan perencanaan latihan yang sesuai dengan kebutuhan atlet. Penelitian oleh Wang et al. (2018) menunjukkan bahwa teknologi wearable membantu atlet memahami performa mereka untuk adaptasi terhadap program latihan yang lebih personal. Implementasi pada Halaman Atlet di DigiMatchHalaman detail atlet di DigiMatch menyediakan statistik mendalam, termasuk hasil pertandingan dan atribut relevan lainnya, yang memungkinkan pelatih menganalisis kinerja dan merancang strategi peningkatan performa.Di halaman tersebut, pelatih dapat:Melihat Riwayat Pertandingan: Performa sebelumnya membantu perencanaan latihan yang efektif.Membandingkan Data: Statistik atlet dapat dibandingkan untuk menilai posisi kompetitif atlet. KesimpulanAnalisis performa dengan teknologi adalah kunci peningkatan pelatihan dan hasil kompetisi. Data dari berbagai sumber, seperti di DigiMatch, membantu pelatih dan atlet mengembangkan strategi yang lebih baik. Teknologi dalam olahraga menguntungkan atlet dan pelatih serta mendorong perkembangan olahraga secara keseluruhan. Sumberhttps://digisports.id/analisis-performa-atlet-menggunakan-teknologi/Hughes, M., & Franks, I. M. (2008). Analysis of performance in sport. Routledge.Wang, W., Zhang, C., & Yang, L. (2018). “Wearable Technology and Its Application in Sports: A Review.” Journal of Sports Sciences, 36(10), 1173-1181.

PENULIS TERBAIK

Perhitungan dalam satu tahun terakhir. Tidak termasuk like dari penulis artikel.

Fiona

FIONA

Forum Informasi dan Komunikasi Akademik

Jl. Dr. T. Mansur No. 9, Kampus Padang Bulan, Medan, 20155, Sumatera Utara

© 2024 - Ditgrasi - Universitas Sumatera Utara